Pengaruh Tayangan Televisi Terhadap Perilaku Konsumen (anak-anak)
Assalamu'alaikum Sobatku semua. Semoga kita selalu disehatkan dan dilindungiNya-aamiin. Kali ini Enjum akan menginformasikan pengaruh tayangan televisi terhadap perilaku konsumen (anak-anak). Mari kita simak infonya bersama.
Televisi adalah media elektronik yang bisa menghasilkan suara dan gambar. Dan saat ini Televisi bukan menjadi barang mewah lagi, namun sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Bagaimana tidak, melihat perkembangan iptek (ilmu Pengetahuan dan Teknologi) saat ini, membawa pengaruh yang sangat signifikan pada televisi, mulai dari warna, bentuk, dan tayangannya mengalami kemajuan yang begitu pesat.
Melalui tayangan televisi misalnya, perilaku anak bisa mengalami perubahan, baik ke arah positif maupun negatif. Namun disinyalir tayangan televisi lebih banyak membawa pengaruh negatif daripada positif. Karena tayangan televisi mampu memberikan suntikan ide/informasi bahkan propaganda untuk melakukan sesuatu pada konsumen (anak-anak). Yang dimaksud propaganda pada anak adalah sebuah dorongan untuk melakukan aksi-aksi yang ada dalam televisi. Dan hal tersebut akan mempengaruhi perilaku sosial pada teman sebayanya bahkan pada orang dewasa yang ada di lingkungannya. Sikap anak akan mengalami tahap perkembangan lebih cepat daripada usia sebenarnya.
Memang perilaku anak perlu dikembangkan, namun semua tahapan perkembangan harus sesuai dengan usianya. Karena jika tahap perkembangan anak sesuai dengan usianya, maka ia akan dapat melampaui perkembangan selanjutnya dengan baik. Namun sebaliknya, jika tahap perkembangan anak tidak sesuai dengan usianya, maka anak akan mengalami hambatan pada perkembangan selanjutnya. Dan tentu akan berpengaruh pada kondisi sosial emosional anak.
Televisi merupakan media elektronik yang dapat menyuguhkan beragam tayangan baik berita, hiburan, tayangan edukatif, serial drama (sinetron) dan FTV. Dan dari sekian banyak tayangan, sinetron lebih mendominasi/lebih banyak berpengaruh pada anak-anak, karena hampir di setiap rumah yang memiliki anak kecilpun, semua tetap menyaksikan tayangan ini tanpa melakukan penyaringan mana program tayangan yang pantas dan tidak pantas untuk disuguhkan pada anak-anak. Sehingga anak yang kurang mendapatkan perhatian dari orang tua, akan lebih leluasa melakukan/meniru aksi-aksi dalam televisi yang tidak sepatutnya dilakukan oleh anak-anak. Bahkan tayangan televisi juga dapat mengganggu proses belajar pada anak, yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai akademiknya.
Namun tidak semua tayangan televisi berdampak negatif pada anak, ada pula tayangan yang positif. Seperti tayangan edukatif yang disuguhkan salah satu stasiun televisi pionir di negeri ini (TVRI) yaitu program acara Belajar Dari Rumah. Tayangan seperti inilah yang Enjum rasa akan menambah dan membuka wawasan anak-anak. Namun sayangnya, kebanyakan orang tua tidak memperhatikan hal tersebut, sehingga tayangan seperti sinetronlah yang memegang kendali pada perkembangan anak-anak.
Baca Juga : Sinopsis Bukan Salah Cinta
Jadi kembali pada orang tua, jika tidak ingin tayangan televisi berdampak negatif pada anak, Enjum mohon para orang tua dapat membatasi jam menonton televisi pada anak, melakukan pendampingan di saat anak-anak sedang menonton televisi, bahkan membantu anak untuk menginformasikan mana program acara yang baik untuk anak-anak, sehingga anak dapat membedakan mana yang benar dan mana yang tidak.
Demikian yang dapat Enjum sampaikan tentang Pengaruh Tayangan Televisi Terhadap Perilaku Konsumen (anak-anak), semoga bermanfaat. Jangan lupa baca artikel Enjum lainnya ya Sob.
Artikel Terkait :
0 komentar: